Senin, 21 November 2011

Engine Tricks

Mengukur Volume Ruang Bakar


Saat sedang ada waktu senggang, tiba-tiba saya ingin sekali menulis tentang trik yang baru saya pelajari kemarin. Kali ini saya akan berbagi trik tentang teknik seputar mesin yaitu mengukur volume ruang bakar. Volume ruang bakar berkaitan erat dengan besaran rasio dan tekanan kompresi sebuah mesin. Besar kecilnya kompresi mesin berpengaruh terhadap akselerasi, torsi, dan tenaga yang dihasilkan. Nah, biasanya dalam memodifikasi mesin untuk keperluan balap, seorang tuner melakukan modifikasi terhadap volume ruang bakar. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan meningkatkan kompresi untuk mendapatkan power yang maksimal dan power band (rentang tenaga) yang luas. Cara untuk mengukur kapasitas ruang bakar sebuah mesin, baik pada mesin 4 langkah atau 2 langkah tergolong mudah tetapi harus dikerjakan secara teliti, karena jika melest sedikit saja maka hasil modifikasi yang didapat bisa meleset jauh dari yang kita harapkan.


Lazimnya, seorang tuner mengukur volume ruang bakar dengan alat yang bernama buret. Dengan alat ini seorang tuner dapat membaca kapasitas standar ruang bakar mesin dari banyaknya fluida atau cairan yang dimasukkan ke dalam ruang bakar itu sendiri. Baru setelah itu dapat menentukan ubahan ruang bakar yang dimau.

Buret



Langkah kedua, jika tidak dapat menemukan ataupun memiliki buret, maka kita dapat menggunakan tabung suntik yang terbuat dari plastik. Cara kerjanya adalah dengan memasukkan dan menghisap fluida atau cairan yang dimasukkan ke dalam ruang bakar.
Tabung suntik



Secara lengkap alat-alat yang digunakan untuk mengukur volume ruang bakar adalah sebagai berikut:

1. Buret atau tabung suntik
2. Fluida (cairan), dapat berupa oli mesin, oli samping, minyak goreng, ataupun parafin cair. Gunakan cairan yang berwarna kontras atau kita dapat menambahkan zat pewarna pada cairan tersebut. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengukuran dan antisipasi jika terjadi kebocoran.
3. Kepala silinder
4. Busi
5. Dudukan kepala silinder (bisa dibuat sendiri)
6. Lembaran plastik transparan atau akrilik untuk menjaga agar cairan tidak melebih batas.

Kali ini saya akan memperlihatkan cara mengukur ruang bakar dengan contoh mesin 2 langkah Kawasaki KR 150. Pada mesin 4 langkah metodenya sama, tentunya dengan kondisi busi serta katup masuk dan buang harus terpasang lengkap.

Siapkan kepala silinder yang akan diukur kapasitasnya. Pastikan busi terpasang dengan kekencangan yang tepat, tidak perlu terlalu keras karena akan menyulitkan proses pelepasan busi nantinya. Jangan lupa siapkan fluida pengukur, kali ini menggunakan oli mesin.

Posisikan kepala silinder secara terbalik dengan ruang bakar menghadap ke atas. Pastikan dudukan kepala silinder rata, kokoh, dan tidak mudah bergeser.

Tuang fluida pengukur secara perlahan, jangan sampai meluber ataupun tumpah.

Jaga ketinggian cairan agar tidak melebihi batas tepi ruang bakar atau nat (squish gap)

Setelah fluida selesai dituang dengan tepat, proses selanjutnya adalah menghisap fluida tersebut menggunakan tabung suntik. Pastikan fluida yang tersisa agar seminim mungkin.

Saat seluruh fluida ukur sudah tershisap semua, pastikan tidak ada gelembung udara di dalam tabung suntik. Jika terdapat gelembung udara maka pengukuran menjadi tidak akurat.

Setelah gelembung udara hilang maka pengukuran bisa dimulai.

Perhatikan batas tertinggi fluida dalam tabung suntik, itulah kapasitas isi ruang bakar sebenarnya.

picture courtesy of 2strokeclub.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar